Unknown


3.1.IKAN KAKAP PUTIH( Lates calcarifer )

3.1.1.    Biologi Ikan Kakap Putih
Ikan kakap yang populer disebut predator ( pemangsa ) merupakan komoditas yang dapat dibudidayakan di tambak maupun dalam keramba. Ikan kakap dibedakan menjadi dua jenis yang masing-masing didentifikasi dengan nama ikan kakap merah dan ikan kakap putih. Ikan kakap merah
 ( Lutjanus sanguineus ) dan ikan kakap putih ( Lates calcafier ) bukan dari suku yang sama. Ikan kakap merah berasal dari suku Lutjanidae sedangkan ikan kakap putih dari suku Centropemidae. Praktek budidaya dalam tambak atau dalam keramba ternyata yang dapat dibudidayakan adalah ikan kakap putih karena ikan kakap merah hanya sanggup hidup di laut, air payau atau air tawar. (Murtidjo, 2001)
            Ikan kakap mempunyai banyak nama, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Misalnya di Jawa Tengah dan di Jawa Timur., orang-orang menyebutnya pelak, petehan, tetahan, cebeh dan cabik. Di Madura disebut dengan sebutan dubit, tekong, cakong atau cateh, di Sulawesi Selatan dikenal dengan nama talungsar, pica-pica, ganja atau kaca-kaca dan diluar negeri umumnya dosebut dengan sebutan giant seaperch, tetapi di Asia Tenggara lebih dikenal dengan nama seabass, dan untuk dinegara lain disebut dengan sebutan  white seabass, silver seaperch, giant perch, palmer, coo-up, two finned seabass dan lain-lainnya. (Asikin, 1994)
            Ikan kakap putih dalam perdagangan komoditas hasil laut untuk masyarakat internasional dikenal dengan nama Giant Seaperch. Ikan kakap di Eropa populer dengan nama Seabass, dan di Australia populer dengan nama Barramundi.
            Ikan kakap memiliki wilayah penyebaran yang cukup luas, baik di perairan tropis maupun subtropis. Penyebaran ikan kakap dimulai dari sekitaran Laut Teduh dan Samudra Hindia, meliputi Australia, Papua Nugini, Indonesia, Filipina, China, Vietnam, Thailand, India dan sekitar Kaut Merah. Penyebaran ikan kakap di Indonesia meliputi perairan Utara pulau Jawa, Sumatera bagian timur, Kalimantan, Sulawesi Selatan, Selat Timor, dan Arafuru.
            Ikan kakap dewasa memiliki mata merah yang jelas dan bening., mulutnya lebar sebagai ciri ikan pemangsa dengan posisi sedikit serong dan geligi halus. Warna bagian punggung biru kehijauan atau keabu-abuan dengan sirip abu-abu gelap. Bagian bawah sebelum penutup insang tumbuh duri kuat dan bagian atas penutup insang terdapat cuping bergerigi. (SMurtidjo, 2001)
            Ikan kakap putih (Lates calcalifer) bila di dalam air akan kelihatan cokelat tua atau kehitaman, tetapi bila diamati secara cermat akan kelihatan ada warna putih atau keperakan yang dominan, terutama pada bagian diperut.

                    Gambar. Ikan kakap putih ( Lates calcarifer )










3.1.2.   Klasifikasi Ikan Kakap Putih
Jenis ikan kakap di Indonesia sangat banyak. Dari begitu banyak jenis ikan kakap di Indonesia ada tiga suku yang cukup di kenal oleh masyarakat, yakni suku Lutjanidae, Labotidae, dan Centropomidae. Ketiga suku ikan kakap ini hidup di alam yang berbeda beda. Suku Lutjanidae habitatnya di air laut, suku Labotidae habitatnya di air payau dan suku Centropomidae memiliki habitat yang luas yaitu dapat hidup di air laut, payau dan tawar. Ikan kakap putih termasuk ke dalam suku Centropomidae sehingga ikan kakap putih dapat dibudidayakan di KJA dan tambak. (Said, 2007)
Ikan kakap putih diberi nama oleh M.E Bloch pada tahun 1790. Klasifikasi ikan kakap putih tersebut yaitu :

Phylum                                                                               : Chordata
Sub phylum                                                                :Vertebrata
                        Kelas                                                                : Pisces
                        Ordo                                                   : Percomorphi
                                    Famili                                      : Centropomidae
                                                Genus                          : Lates
                                                            Species            : Lates calcalifer






3.1.3.   Morfologi Ikan Kakap Putih
 Ikan buas, hal ini dapat di lihat dari bentuk mulutnya. Ikan kakap putih memiliki mulut yang lebar dengan gigi halus yang tajam. Rahang bawah ikan kakap lebih maju di bandingkan rahang atasnya. Itu membuktikan bahwa ikan kakap putih ini pemakan daging atau karnivora. (Sudjiharno, 1999)
Ikan kakap juga seperti ikan lainnya memiliki sirip. Sirip ekor ikan kakap putih berbentuk bulat. Ikan kakap putih memiliki sirip punggung berjari jari keras, kuat dan kaku. Jari jari siripnya terdiri dari 3 jari keras dan 7-8 jari lunak pada sirip punggungnya. Sedangkan sirip yang lainnya tidak ada menunjukkan ciri ciri khusus jika di bandingkan dengan ikan lainnya. (Mulyono, 2011)
Dilihat dari matanya ikan kakap juga memiliki keunikan tersendiri. Berbeda dengan ikan yang lainnya yang mempunyai mata berwarna hitam. Perbedaannya adalah warna mata ikan kakap putih berwarna merah terang. Mata ikan kakap putih lebih kecil di bandingkan ikan kakap lainnya. (Chalik dkk, 2005)
Tubuh ikan kakap putih memanjang dan gepeng dengan pangkal sirip ekor melebar. Tulang rahang atas melewati mata sebelah belakang sedangkan rahang bawahnya lebih menonjol ke depan dari rahang atasnya. Bentuk kepala tirus ke depan. Warna tubuhnya perak keabuabuan sewaktu dewasa, pada waktu masih burayak warnanya gelap (1-2 bulan), kemudian akan terang setelah menjadi gelondongan (3-5 bulan). Ukuran maksimalnya dapat mencapai 170 cm. (Kordi, 2010). Sedangkan sirip yang lainnya tidak ada menunjukkan ciri ciri khusus jika di bandingkan dengan ikan lainnya. (Mulyono, 2011)
Dilihat dari matanya ikan kakap juga memiliki keunikan tersendiri. Berbeda dengan ikan yang lainnya yang mempunyai mata berwarna hitam. Perbedaannya adalah warna mata ikan kakap putih berwarna merah terang. Mata ikan kakap putih lebih kecil di bandingkan ikan kakap lainnya. (Chalik dkk, 2005) Tubuh ikan kakap putih memanjang dan gepeng dengan pangkal sirip ekor melebar. Tulang rahang atas melewati mata sebelah belakang sedangkan rahang bawahnya lebih menonjol ke depan dari rahang atasnya. Bentuk kepala tirus ke depan. Warna tubuhnya perak keabuabuan sewaktu dewasa, pada waktu masih burayak warnanya gelap (1-2 bulan), kemudian akan terang setelah menjadi gelondongan (3-5 bulan). Ukuran maksimalnya dapat mencapai 170 cm. (Kordi, 2010)

3.1.4.   Habitat Asli Ikan Kakap Putih
            Ikan kakap putih sebenarnya adalah ikan liar yang hidup di laut. Namun setelah di lakukan penelitian ikan kakap putih memiliki habitat yang sangat luas. Ikan kakap putih dapat hidup di daerah laut yang berlumpur, berpasir, di ekosistem mangrove. Nelayan sering mendapatkan ikan kakap putih ketika melaut. Ikan kakap yang hidup di laut lebih besar ukurannya di bandingkan yang di pelihara di air payau atau di air tawar. Hal itu mungkin di sebabkan karena makanannya banyak di habitat aslinya. (Kordi, 2011)
Ikan kakap juga dapat hidup di air payau. Ikan kakap akan menuju daerah habitat aslinya jiak akan memijah yaitu pada salinitas 30-32 ppt. Telur yang menetas akan beruaya menuju pantai dan larvanya akan hidup di daerah yang bersalinitas 29-30 ppt. Semakin bertambah ukuran larvanya maka ikan kakap putih tersebut akan beruaya ke air payau. (Mulyono, 2011)
Selain di air laut dan payau, ikan kakap putih juga dapat hidup di air tawar. Larva ikan kakap dapat di temukan di perairan tawar seperti di sawah dan danau. Pernah ditemukan ikan kakap putih di temukan di sungai Bengawan Solo sampai sejauh 200 km dari pantai. Di sungai Kattiong, Langnga, Pinrang, Sulawesi Selatan pernah di jala ikan kakap putih berukuran panjang 107 cm dan berat 40 kg. Hal ini menunjukkan bahwa ikan kakap dapat juga di pelihara di air tawar. (Budi, 2009).





























4 Responses
  1. Unknown Says:

    pembenihan skala besar ataw kecil?



  2. Unknown Says:

    membantu tulisannya


  3. suci Says:

    daftar putakanya kurang


Posting Komentar